Minggu, 06 November 2011

To be One

"To be One" Lyric,
By: Gita Gutawa

i see rainbow in the sky
colors that bright in my world
i hear the humming birds
singing a beautiful song

the song of love and life term
the song of peace and hope
i don’t want this to end
i want this to be forever

eventhough we’re not the same different ways
and we walk on different path,different road in this life
can we hold each other’s hand together
in this world and be as one

it will be a better place better hope
place that gives us peace of mind
filled with love no more tears
place where you and i can love
no more cries on this life
the place for us to be one

Dreams Come true

"Dreams Come True"
By: Wastlife

Dreams are there to show you the way
(Better take a look inside)
Close your eyes find out what they're trying to say
(You gotta take a look inside)

Only for a minute
Just to make a start
Imagine what you wanna see

Wake him up the wizard
Sleeping in your heart
Just imagine what you wanna be
Don't you know that...

[Chorus]
Dreams come true they do
Dreams come true
From all of us to all of you they do

Don't you know that dreams come true
Love is just a second away
(Better take a look inside)
Make that magic rule, let the miracle stay
(You gotta take a look inside)

Only for a minute
It's not a fantasy
Just imagine what you wanna be

Don't you know that...

[Chorus]
Don't you know that dreams come true
Don't you know that dreams come true
Only for a minute
You can make your dreams come true

syair2 sarat inspirasi&motivasi

Musik sudah menjadi bagian dariq, tiada hari tanpa mendengarkan musik. Pas mau tidur apalagi, sangat menyenangkan bila sambil mendengarkan musik, musik2 kesukaanku dalah slowpop, lagu2 yang romantis, dan lagu2 dengan syair yang penuh dengan kata2 positif juga menjadi favoritq. Hampir semua lagu2 Westlife, Ada Band, Kerispatih, Gita Gutawa, Maher Zain, dan Opik aku suka. Disini ada bebrapa lagu kesukaanq yang sangat bagus dengan syair yang sangat positif, motifatif, dan inspiratif,

The Climb, by: Miley Cyrus

I can almost see it
That dream I’m dreamin
But there’s a voice inside my head saying
"you’ll never reach it"
Every step I’m taking
Every move I make feels
Lost with ’known direction
My faith is shakin
But I gotta keep tryin
Gotta keep my handheld high

There’s always gonna be another mountain.
I’m always gonna wanna make it move.
Always gonna be an uphill battle
Sometimes I’m gonna have to lose.
Ain’t about how fast I get there.
Ain’t about what’s waitin on the other side.
It’s the climb.

The struggles I’m facing.
The chances I’m taking.
Sometimes might knock me down but
No I’m not breaking.
I may not know it but these are the moments that
I’m gonna remember most, yeah.
I Just gotta keep going.
And I gotta be strong.
Just keep pushing on,
’cause,

There’s always gonna be another mountain.
I’m always gonna wanna make it move.
Always gonna be an uphill battle
But Sometimes I’m gonna have to lose.
Ain’t about how fast I get there.
Ain’t about what’s waitin on the other side.
It’s the climb.

Yeah-yeah

There’s always gonna be another mountain.
I’m always gonna wanna make it move.
Always gonna be an uphill battle
Sometimes you’re gonna have to lose.
Ain’t about how fast I get there.
Ain’t about what’s waitin on the other side.
It’s the climb.

Yeah-yeah-yea

Keep on moving,
Keep climbing,
Keep the faith,
Baby

It’s all about,
It’s all about the climb
Keep your faith,
Keep your faith
Whoa, O Whoa

Senin, 11 Mei 2009

PUISI

Ponorogo, minggu 22 februari ‘09

Aku mencari “aku”

Aku mencari “aku”

Aku mencari “aku” di setiap sudut ruang

Aku mencari “aku” di setiap dimensi waktu

Tak kutemukan

Belum kutemukan

Aku lelah

Aku putus asa mencari “aku”

Kemana harus kucaru “aku”

Dimana akan kutemukan “ aku”

Kapan kan kudapati “aku”

Siapa yang tau?

Jumat, 01 Mei 2009

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Teknologi pendidikan merupakan sebuah system yang digunakan agar tujuan pendidikan dapat tercapai kebih mudah, cepat, efektf, dan efisien.
Teknologi pendidikan juga bermakna sutau roses yang terintegrasi , yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan dan cara pemecahanny, mencobakan model-model pemecaha, mengadakan penilaian dan mengelolanya.,
Teknologi pendidikan mempengaruhi struktur organisatoris pendidikan , sebab:
a. Ia mempengaruhi secara langsung pengembangan kurikulum
b. Ia memberi altenatif bentuk pengajaran, yaitu mempergunakan sumber manusia, mempergunakan manusia dan sumbe-sumber lain yang dikombinasikan dalam sistem pengajaran atau guru media saja.
c. Ia memberi kemungkinan terbentuknya kelembagaan altenatif yang dapat menyediakan fasilitas belajar dan dapat melayani semua bentuk kelembagaan pendidikan. Aplikasi tersebut membawa implikasi yang menguntungkan bagi proses pendidikan., misalnya mnegubah cara-cara pelaksanaan pendidikan, mengubah sikap guru, menentukan isi, termasuk standarisasi bahan desain, produksi, dan evaluasi pengajaran system penilaian.

LANDASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1. Landasan Filosofis
Yang dimaksud denga isilah falsafah disini adalah rangkain pernyataan yang didasarkan pada keyakinan, konsepsi, dan sikap seseorang, yang menunjukkan arah atau tujuan yang diambilnya.
Teknlogi pendidikan mmerlukan landasan filosofis agar bisa berdiri sendiri secara mandiri.
Berdasarkan tinjaan dari falsafah ilmu, setiap pengetahuan mempunyai 3 komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang di dukungnya. Ketiga komponen itu adalah ontology (apa), epistemology (bagaimana) dan aksiologi (untuk apa).
a. Ontology (apa)
Ontology merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup wujud yang mendapat objek penelaahan, serta penafsiran tentang hakikat realitas dari objek tersebut.
Ruang lingkup kompnen ontology:
· Adanya berbagai macam sumbet untuk belajar termasuk orang (penulis buku, produser media, dll), pesan (yg tertulis dalam buku atau tersaji lewat edia), media (buku, program televise, radio, dan lain-lain), alat (jaringan televise, radio, dll), cara-cara tertentu dalam menolah pesan, serta lingkungan dimana proses pendidikan itu berlangsung.
· Perlunya sumber-sumber tersebut di kembangkan, baik secara konseptual maupun factual.
· Perlu di kelolanya kegiatan pengembangan maupun sumber- sumber untuk belajar itu agar dapat digunakan seoptimal mungkin guna keperluan belajar.

b. Epistemology (bagaimana)
Epistemology merupu asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahua. Tedapat 3 teknik intelektual yang unik yang dihimpun dalam suatu landasan epistemology technology pendidikan, yaitu :
· Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya di telaah secara simultan. Semua situasi yang ada di perhatikan dan di kaji saling kaitannya, dan bukannya dikaji secara terpisah-pisah.
· Unsure-unsur yang berkepentingan diintegrasikan dalam suatu proses kompleks secara sistemik, yaitu dirancang, dikembangkan, dinilai, dan di kelola sebagai suatu kesatuan, dan ditujukan untuk memecahkan masalah.
· Penggabungan ke dalam proses yang kompleks dan perhatian atas gejala secara menyeluruh, harus mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan hal dimana masing-masing fungsi berjalan sendiri-sendiri.

c. Aksiologi (untuk apa)
Aksiologi merupakan asas dalam menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun dalam ubuh pengetahuan tesebut, landaan aksioloigis tapi sebagai suatu disiplin pengetahuan sebagaimuna yang diungkapkan oleh Daoed Joesof adalah :
teknologi pendidikan perlu dipikirkan da di balas terus-menerus karana adanya kebutuhan riil yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu (i) tekad mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar: (ii) keharusan meningkatkan mutu pendidikan berupa antara lain : penyempurnaan kurikulum, pemyediaan berbagai saran pendidikan, dan peningkatan kemampuan tenaga pengajar lewat berbagai bentuk pendidikan serta latihan.; (iii) penyempurnaan system pendidikan dengan penelitian dan pengembangan sesuai dengan tantangan zaman dan kebutuhan pembangunan;(iv) peningkatan partisipasi masyarakat dan pengembangan dan pemanfaatan berbagai wadah dan sumber pendidikan; (v) penyempurnaan pelaksanaan interaksi antar pendidikan dan pembangunan dimana manusia dijadikan pusat perhatian

2. Landasan Psikologis
Diperlukan landasan psikologis karena dalam teknologi pendidikan yang paling berperan adalah guru dan murid yang notabene mempunyai hati dan aspek psikis.
Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah diperlehnya perubahan tinggkah laku individu. Perubahan tersebut merupakan akibat dari perbuatan belajar. Studi yang mempelajari tingkah laku adalah psikologi. Oleh sbab itu, teknologi pendidikan sbgai upaya membantu siswa dalam mencapa tujuan-tujuan pendidikan didasarkan atas psikologi, diantara cabang-cabang psikologi yang paling erat kaitannya dengan teknologi pendidikan adalah psikologi belajar.
Dibawah ini akan disebutkan beberapa teori psikologi berkaitan dengan pendidikan.
a. Teori behavioistik
Aliran dari teori ini berpendapat bahwa manusia adalah organisme yang pasif, yang sepenuhnya dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungan. Dengan kata lain, tingkah laku individu adalah fungsi dari stimulus-respons.
Dengan adanya stimulus pendidikan dari lingkungan, diharap=kan tejadinya perubahan ingkah laku drai pesrta didik.
b. Teori belajar kognitif
Menurut teori ini, manusia pada hakikatnya adalah organisme yang aktif. Tingkah laku individu merupakan fungsi dari organisme dan lingkungannya. Kesatuan antara kemampuan orgnisme dan lingkungan merupakan inti dari teori ini. Oleh sbab itu, cirri utama teori ini adalah:
· Mengutamakan kemampuan individu
· Menguamakan keseluruhan daripada bagian-bagian.
· Pentingnya peranan kognisi manusia.
· Mementingkan keseimbangan dalam diri individu, dan
· Pentingnya pemahaman dan pemecaha masalah.
Teori humanistik
Teori humanistic dipelopori oleh Maslow dan Carl Rogers. Menurut Masliw, tingkah laku manusia di dorong oleh adanya kebutuhan yang menuntut pemuasan, ia mengemukakan bahwa ada sejumlah kenutuhan manusia secra hierarkis. Kebutuhan tersebut adalah
· Kebutuhan fisiologis,
· Kebutuhan rasa aman
· Kebutuhan social dan kasih saying
· Kebutuhan harga diri
· Kebituhan untuk aktualisasi diri
Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka strategi belajar mengajar harus dipilih agar memungkinkan terciptanya suasana sosioemosional para siswa swhingga terdapat hubungan interpersonal antara guru dan siswa. Hubungan ini hany mungkin diciptakan apabila guru memahami kebutuhan para siswa. Selanjutnya, Rogers mengemukakan bahwa suasana belajar dan hubungan interpersonal tesebut, disamping memahami kebutuhan siswa, juga memerlikan sikap guru terhadap para siswanya. Sikap tersebut antara lain:
· Tulus ikhlas membantu para siswa dalma proses belajarnya
· Menerima dan menghargai siswa baik sebagai pribadi maupun sebagai makhluk social yang memiliki kemampuan yang berbeda satu sama lain
· Memahami dan mengerti para siswa dari susut pandangan siswa sendiri.
teori ini juga menghindari hukuman kepada siswa dalam hal pelanggaran, tetapi membicarakan situasi yang terjadi akibat pelanggaran. Proses belajar mengembangkan dan membina rasa kebesamaan antara guru dengan siswa. Keterlibatan siswa dalam pemecahan . masalah merupakan aspek utama dalam proses belajar.


E-Learning

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Adalah suatu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah rendahnya kualitas pendidikan baik dilihat dari proses pendidikan yang sedang berjalan maupun produk hasil pendidikan itu sendiri. Tengoklah hasil laporan Bank Dunia tentang hasil tes membaca anak kelas IV SD Indonesia sangat memprihatinkan, belum lagi bidang Matematika dari 38 negara, Indonesia menduduki peringkat ke-32. Sedangkan dari segi proses pendidikan khususnya pembelajaran sebagian besar guru di kita lebih cenderung pembelajaran dalam arti menanamkan materi pelajaran yang bertumpu pada aspek kognitif tingkat rendah seperti mengingat, menghafal, dan menumpuk informasi. Oleh Karena itu, beragam tudingan yang disampaikan ke pihak pemerintah yang kurang peduli terhadap pendidikan bangsanya termasuk urusan pendidikan dasar khususnya SD.

Rendahnya kualitas produk pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses penyelenggaraan sistem pendidikan di mana terkait banyak unsur, namun proses belajar mengajar merupakan jantungnya pendidikan yang harus diperhitungkan arena pada kegiatan pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai serta materi pendidikan diintegrasikan.

Dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat kompetitif tapi juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi dan informasi maka kualitas sistem pembelajaran yang dikembangkan harus mampu secara cepat memperbaiki kelemahan yang ada. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah mengubah sistem pembelajaran konvensional dengan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan efisien denagn dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Pembelajaran dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi melalui jaringan internet merupakan salah satu alternatif yang tepat dan dapat mengatasi berbagai persoalan pembelajaran, walaupun sistem pendidikan di Indonesia keberadaannya sangat heterogen karena terbentur masalah letak geografis yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan teknologi informasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan E-Learning?

2. Apa saja faktor pendukung pembelajaran E-Learning?

3. Bagaimana sistem pembelajaran E-Learning?

4. Bagaimana implementasi pembelajaran E-Learning?

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran E-Learning?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui pengertian E-Learning

2. Mengetahui faktor pendukung pembelajaran E-Learning

3. Mengetahui sistem pembelajaran E-Learning

4. Mengetahui implementasi pembelajaran E-Learning

5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran E-Learning

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning

Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini. Khususnya teknologi komputer dan internet, perangkat keras maupun perangkat lunak, memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi namun juga fasilitas multimedia yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini.

Sesungguhnya internet merupakan media yang bersifat multi-rupa, pada satu sisi internet bisa digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal misalnya dengan menggunakan e-mail dan chat sebagai sarana berkomunikasi antar pribadi (one-to-one communications), di sisi lain, dengan e-mail-pun pengguna bisa melakukan komunikasi dengan lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna yang lain (one-to-many communications). Bahkan sebagaimana telah disinggung di bagian depan, internet juga memiliki kemampuan memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang. Disamping itu, dengan kemampuannya untuk menyelenggarakan komunikasi tatap muka (teleconference), memungkinkan pengguna internet bisa berkomunikasi secara audiovisual sehingga dimungkinkan terselenggaranya komunikasi verbal maupun non-verbal secara real-time.

Terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi E-Learning, diantaranya:

1. E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America Securities).

2. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam teknologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan digital untuk keperluan pembelajaran (Ellit Tronsen).

3. E-Learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendesain, mengirim, memilih, dan mengorganisir pembelajaran (Elliut Masie).

4. E-Learning adalah pembelajarn yang dapat terjadi di internet (Cisco System).

5. E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi, individu, dan komprehensif (Greg Priest)

6. E-Learning adalah pengiriman sesuatu malalui media elektronik termasuk internet, intranet, extranet, satelit broadcast, audio/video tape, televisi interaktif, dan cd-room (Cornelia Weagen).

7. E-Learning adalah keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim, dan memfasilitasi pembelajaran. (Robert Peterson dan piper Jafray)

8. E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran dimanapun dan kapanpun (Arista Knowledge System).

Pada akhirnya E-Learning (Electonic Learning) dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (siswa dengan sumber belajar, data base, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).

B. Faktor-Faktor Pendukung Pembelajaran E-Learning

Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajran dalam setting sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius agar penyelenggaraan pemanfaatan internet untuk pembelajarn bisa berhasil, yaitu:

1. Lingkungan

a. Institusi

Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen, sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan dalam lingkungan sekolah. Hal ini terutama berkaitan dengan pengunaan teknologi tinggi yang menyangkut keharusan menyediakan sejumlah dana.

b. Masyarakat

Lingkungan yang perlu mendapat perhatian adalah lingkungan keluarga siswa. Karena dari lingkungan keluargalah diharapkan munculnya dukungan yang memberikan dorongan untuk memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet untuk keperluan pendidikan.

2. Siswa

Pemahaman tentang audiens bisa didapat melalui analisis dengan menggunakan data demografi maupun psikografi, antara lain dengan menguji perbedaan-perbedaan karakteristik, sikap dan perilaku audiens. Pemilihan atau pengelompokan diperlukan dalam kaitannya untuk bisa membuat suatu pendekatan atau strategi pendayagunaan internet lebi tepat sasaran, mengingat bahwa sasaran didik tersegmen dalam kelompok sekolah-sekolah yang berbeda. Pemahaman tentang perbedaan-perbedaan motif penggunaan internet berdasarkan aspek demografi dan psikografi tersebut, menjadi penting agar pengembangan program pendidikan dengan mendayagunakan internet bisa lebih menyentuh kondisi real sasaran.

Sesungguhnya sasaran didik terkelompok dalam segmen-segmen tertentu yang menghendaki adanya perlakuan yang berbeda pula. Sehingga dalam menerapkan pendayagunaan internet di sekolah akan lebih baik apabila melakukan segmentasi secara lebih homogen baik ditinjau dari aspek demografi maupun psikografi, walaupun sesungguhnya pendekatan segmentasi ini lebih dikenal dalam konsep pemasaran yang menghendaki diketahuinya kelompok-kelompok sasaran dengan jelas melalui pendekatan segmentasi pasar, namun pendekatan ini sesungguhnya juga bisa diterapkan dalam semua bidang kegiatan termasuk dalam bidang pendidikan. Segmentasi adalah hal yang wajib ditempuh dalam suatu proses pemasaran baik komersial maupun sosial, karena dengan demikian kita bisa memberikan pelayanan sebaik-baiknya pada masing-masing segmen dan memberikan kepuasan orang-orang di dalam segmen tersebut.

Hal tersebut sejalan juga dengan teori teknologi pembelajaran di mana keberhasilan tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana kita mengenali sasaran didik kita. Bila pendidik menganggap siswa mereka sebagai manusia (human being), dengan segala hak-hak dan perbedaan-perbedaan motivasinya, maka ia akan menganggap bahwa murid merupakan bagian atau subjek dari sustu proses belajar mengajar (Heinrich, 1996)

3. Guru

Keberhasilan pembelajaran berbasis internet ini secara signifikan ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan dilibatkan dalam pemanfaatan internet. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk kelebihan dan kelemahan penggunaan internet untuk pembelajaran, sehingga mereka memiliki motivasi dan komitmen yang cukup tinggi.

b. Guru, baik nantinya dia akan berperan sebagai pengembang dan pengguna maupun yang diproyeksikan sebagai pengelola sistem pembelajaran berbasis internet, harus dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan dan ketrampilan tentang internet.

c. Guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran hendaknya memiliki pengalaman dan kemampuan mengajar yang cukup.

d. Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan dilakukan secara bertahap.

e. Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran.

f. Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru. Karena hal itu akan mencerminkan dalam cara pembelajaran mereka kelak di sistem pembelajaran dengan internet.

4. Teknologi

Terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka setelah ketiga unsur di depan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah diuraikan, maka faktor teknologi merupakan suatu hal yang dipersyaratkan, baik yang berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian, dan perawatannya.

Cara yang paling efektif dan efisien untuk menghubungkan sejumlah komputer ke internet adalah dengan membangun jaringan lokal, local Area Network (LAN). Dengan adanya jaringan maka hanya diperlukan satu sambungan saja ke internet yang bisa dipergunakan secara bersama-sama oleh komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut. Satu hal yang paling penting dari jaringan dan koneksi ke internet untuk keperluan pembelajaran, ialah keandalannya agar bisa dipergunakan setiap saat selama 24 jam dengan tingkat gangguan atau kegagalan yang sangat minimal.

C. Sistem Pembelajaran E-Learning

Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak digunakan untuk dasar pengembangannya yaitu:

a. Web Cource

Adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet.

Siswa dan guru terpisah namun komunikasi masih tetap dilakukan setiap saat. Bentuk kegiatan ini tidak memerlukan adanya tatap muka baik itu pembelajaran, ujian dan evaluasi, karena semua proses menggunakan fasilitas internet yaitu email, chat rooms, bulletin board, dan online conference. Bentuk pembelajaran model ini digunakan untuk keperluan pendidikan jarak jauh (Distance Education/Learning).

b. Web Centric Cource

Adalah sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian kegiatan lain disampaikan secara tatap muka yang berupa tutorial.

Bentuk ini memberikan makna bahwa kegiatan belajar dikelas bergeser manjadi kegiatan melalui internet. Dalam hal ini siswa dengan guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu yang ditentukan mereka bertatap muka baik disekolah, diperpustakaan, di taman bacaan, ataupun dibalai pertemuan.

c. Web Enhanced Cource

Adalah pemanfaatan internet untuk pendidikan yang menunjang peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran dikelas sehingga pembelajaran utamanya tatap muka dikelas.

Peranan internet ini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya akan informasi dengan cara memberikan alamat-alamat atau link ke berbagai sumber belajar yang sesuai dan bisa diakses secara online untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas berkomunikasi antara pengajar pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Komunikasi dua arah ini dimaksudkan untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, dan untuk bekerja secara kelompok.

D. Implementasi Pembelajaran E-Learning

Dalam proses pembelajaran E-Learning ada tiga aspek yaitu:

a. Perencanaan

Adalah rencana atau gambaran umum kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan komputer, baik intranet maupun internet. Adapun perencanaannya meliputi:

1. Materi/bahan ajar

Berfungsi untuk memberi makna terhadap upaya pencapaian tujuan. Materinya meliputi: memnfaatkan buku sumber yang tersedia, mengakses secara langsung dihalaman web yang dibuat sebelumya. Jadi perolehan informasi pembelajaran akan bersifat lebih luas, mendalam, dan bervariasi.

2. Proses kegiatan belajar mengajar

Penentuan bahan ajar hanya memuat pokok-pokoknya saja sementara deskripsi yang lengkap dengan pokok-pokoknya disediakan dalam halaman web yang akan diakses siswa.

3. Evaluasi

Kegiatan evaluasi ini untuk mengetahui hasil yang dapat dilakukan secara bervariasi. Setiap siswa dapat melihat dan mengikuti perintah yang ada dihalaman web. Adapun evaluasinya berupa pertanyaan, tugas dan latihan yang harus dikerjakan oleh siswa.

b. Implementasi

Dalam implementasi pembelajaran E-Learning ada empat model diantaranya adalah:

1. Selective Model

Model selektif ini digunakan jika jumlah komputer disekolah/kelas sangat terbatas (1 unit komputer). Jadi guru harus memilih salah satu alat atau media yang tersedia dan dirasakan tepat untuk menyampaikan bahan pelajaran.

Jika guru menemukan bahan dari E-Learning yang bermutu dari internet maka dengan terpaksa guru hanya dapat menunjukkan bahan tersebut kepada siswa sebagai bahan demonstrasi saja. Jika komputer lebih dari satu disekolah/kelas maka siswa harus diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung.

2. Sequential Model

Jika jumlah komputer disekolah/kelas terbatas (1-3 unit komputer) maka siswa dibuat kelompok kecil untuk menggunakan komputer tersebut secara bergiliran. Siswa menggunakan bahan E-Learning sebagai bahan rujukan atau mencari informasi baru.

3. Static Station Model

Jika jumlah komputer disekolah/kelas terbatas (1-3 unit komputer maka guru harus mempunyai sumber belajar yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.

Bahan E-Learning digunakan oleh satu/dua kelompok siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan siswa lainnya menggunakan sumber belajar lainnya agar tujuan pembelajaran tercapai secara bersama-sama.

4. Laboratory Model

Jika sejumlah komputer/laboratorium dilengkapi dengan jaringan internet maka siswa dapat menggunakannya secara leluasa (1 siswa 1 unit kmputer). Dalam hal ini bahan E-Learning dapat digunakan oleh seluruh siswa sebagai bahan pembelajaran mandiri.

c. Evaluasi

Kegiatan evaluasi ini untuk mengetahui hasil yang dapat dilakukan secara bervariasi. Setiap siswa dapat melihat dan mengikuti perintah yang ada dihalaman web. Adapun evaluasinya berupa pertanyaan, tugas dan latihan yang harus dikerjakan oleh siswa.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran E-Learning

NO

KELEBIHAN

KELEMAHAN

1

Peserta didik dapat merasa senang

Memungkinkan terjadinya kecurangan. Plagiasi dan pelanggaran hak cipta

2

Tidak bosan dengan materi yang diajarkan

Memerlukan analisa dalam ujian

3

Menyediakan fasilitas alat-alat praktikum berupa animasi interaktif

Membutuhkan jaringan internet

4

Siswa belajar mandiri

Memerlukan personal komputer yang canggih

5

Guru dan siswa tanpa tatap muka secara langsung

Tidak semua orang bisa menggunakannya

6

Siswa lebih aktif

Pembuatan programming cukup sulit dan lama

7

Mudah memahami materi

Biaya awal cukup tinggi

8

Siswa lebih cepat melihat hasil belajarnya


9

Jangkauan wilayahnya lebih luas


10

Lebih efektif dan efisien


11

Lebih fleksibel


12

Media pembelajaran bersifat abstrak dan konkrit